Minggu, 29 Maret 2015

THE RAINBOW EYE’S CHAPTER 2 :part 2




TEKAD!!!!!


“bukde pesen soto ya…” pintaku pada pemilik kantin disekolah ini. Seperti biasa jam istirahat kedua aku selalu kekantin langgananku.. ya kantin disekolah ini ada 4 tempat kantin pertama hanya digunakan senior cowok ya biasa mereka mau ngerokok, kantin kedua tempat – tempat untuk junior cowok dan yang ke 3dan 4 adalah milik cewek, waktu pertama sekolah disini aneh dengan kebiasaan seperti ini padahal kantinkan tempat umum jadi milik semua mau itu cewek atau cowok bebaskan milih kantin yang disuka.
“heyy…dan” sapa bayu yang langsung duduk berhadapan denganku.
“haiii… ngapa ?” tanyaku.
“gak pa –pa..” sambil memngalihkan matanya disekitar kantin.
“sopo seng pesen soto…!!” tanya suami pemilik kantin.
“aku de..” aku berteriak sambil mengangkat tangan. Dan pakde kantinpun mengantarkan soto di mejaku.
“de…aku soto’ne sekalian karo ngombene the sisri yo..” pinta bayu, dan pakde kantinpun hanya mengangguk dan kembali membuat pesanan.
“jadi….” Tanyaku pada bayu sambil menyruput mie soto.
“emmm… kapan bisa ke PLG..” tanyan bayu sambil nyengir.
“emm … kapan ya..” jawabku sambil berfikir “kalo nanti aku gak bisa …besok apa lagi …. Ada acara soalnya” jawabku.
“gimana kalo minggu..” usul bayu, sambil menerima pesanan yang tadi.
“boleh – boleh” jawabku langsung setuju, because I think on Sunday, I am not any planing.
“sippp..” memngacungkan jempolnya sambil menyeruput mie sotonya.
“minggir… woii, kamu kira ni kantin punya nenek moyang kamu haaa…” sahut salah satu anak yang gak asing ditelingaku dan semua anak yang ada dikantin inipun langsung menengok kearahnya seolah ada sedang da artis lewat.
“itu duha and the gank..” bisik bayu menjelaskan kepadaku “merekatu anaklampung wilayah sini” lanjutnya dan aku hanya mengangguk tanda aku sudah tahu dan aku kembali melihat tingkahnya.
“waaa apa kamu lihat – lihat  haaaa…” duhapun menunjuk kearhku.
“woii banciii … ..” sahut temannya yang berbadan bongsor dan kepalanya besar, ya itu adalah azmi.
aku hanya diam sambil memandangi mereka aku hanya berfikir ngapain juga sih bikin keributan kayak gini kayak gak ada kerjaan.
“waaa kalo ditanya jawab..” murkannya. BRUKZZZZ!!! Sambil memukul meja tempat aku dan bayu yang sedang makan, kuah sotopun berceceran mengenai baju kami.
Dan aku berdiri, dan meninggalkan mereka tanpa satu katapun, maksudku sih aku gak mau bikin masalah sama anak macam mereka gini tapi mereka malah megang tanganku untuk menghentikan aku sempat sedikit memberontak dari tahanan tangan azmi yang menahanku.
“ waaa punya mulut gak haaa…” tanya azmi agak membentak tepat di depan kupingku.
aku hanya melihatnya, dan bayupun ingin membantuku tapi aku langsung melotot kearhnya tanda ‘jangan ikut campur’, semua orang yang ada kanti pun hanya melihatku tanpa ada rasa ingin membantu dimata mereka yang ada hanya tatapan memelas.
“woii punya mulut GAK HAAA !!!!..” bentak duha kepadaku, ada rasa sedikit takut dihatiku.akupun memberontak melepaskan tahanan tangan azmi yang ada dipundakku, lalu aku berdiri dan pergi sambil menerobos melewati ganknya duha dan meninggalkan bayu yang masih duduk ditempat awal. Sambil berlalu melewati kantin aku mendengar  mereka berbicara.
“siapa sih itu…”tanya entah siapa itu karena aku tak meneloh.
“itu danu du…”jelas azmi, ya aku tau dari suaranya. “bencong itu lo du….”
“ngesok juga anaknya…. Kurang ajar …”.
“tenang aja … nanti kita kasih pelajaran beladiri tu anaknya …aiiii” jawab azmi. Sial kayaknya niatku untuk gak ada masalah sama duha and the gank malah jadi berbanding terbalik dengan harapan.
Aku pun meninggalkan kanti dan menuju toilet cowok untuk membersihkan bajuku yang kotor terkena kuah soto yang tumpah tadi.
“kenapa nu..” tanya seseorang yang memukul pundakku dari belakang.
aku menengok ke belakang “ ehhh …gak apa – apa mir..” jawabku yang ternyata adalah amir.
“yakin… gak kenapa – kenapa ..” tanyannya tak percaya.
“gak apa – apa kok…… afterall this just kuah soto doank….” Dustaku. “ini tadi pas makan aku gak ngeliatin  sendoknya…ya jadinya begini deh” jelasku.
“iya sih Cuma kuah tapi kok …sampe banyak gitu ..gak mungkin kalo Cuma tumpah biasa …..” sambil meneliti mukakku “ tu sampe dimuka – muka segala lagi..”.
“udaahhh ahhh ..gak pa – pa  ….” Jawabku “aku mau bersihin dulu ni kuah..”.
“ya udah sono bersihin dulu…” suruhnya.
“kamu ngapain disini mir …” tanyaku kepada amir yang memperhatikanku sedang membersihkan mukaku.
“mau makan!! ….ya jelas – jelas ini toilet ya mau apa lagi emangnya kalo ke toilet tu.” Jawabnya nyolot.
“yeee … malah nyolot … iya saya tau mau ngapain …tapi kok malah berdiri disitu …” jelasku.
“saya tu mau kencing.”. jawab amir.
“ya udah sana kencing..ngapain harus berdiri disitu coba…”.
“nanti aja …..” jawabnya “ehhh sekarang aja deng ..” ralatnya.
dan aku hanya memutar bola mataku sambil bergumam kecil “dasar aneh..!” dan akupun kembali membersihkan kuah yang ada dimukaku.
“kayaknya ni kuah dibaju gak bisa diilangin ni…” gumamku kesal, sambil berjalan keluar dari toilet dan menuju kekelas, tapi saat diperjalanan aku melihat duha and the gank, aku hanya diam saat melewati mereka dan mereka yang awalnya tertawa (entah membahas apa) seketika diam saat aku lewat dan menatapku dengan tajam saking tajamnya aku merasa seperti leherku sedang disodorkan pedang, akupun melihat azmi yang mengangkat jarinya dan membawa jarinya melewati lehernya seperti memberikan isyarat ‘kubunuh kau’, akupun  hanya melewati mereka tanpa menghiraukan isyarat dari azmi.
…………….

TEEEETTTT!!!!!TEEEETTTT!!!!!TEEEETTTTT!!!!!
Bel pulangpun berkumandang dan disambut meriah oleh siswa – siswinya. Akupun membereskan buku – bukuku dan setelah itu aku keluar dari kelas, yang ternyata kelas sudah sepi.
“mau bareng gak …!!!” sahut seseorang yang mengagetkanku.
“ehh … enggak bay.. aku masih ada urusan nihhh..” jawabku.
“sama siapa …sama guru..!!!” tebaknya.
dan akupun hanya mengangguk mengiyakan.
bayu mengeleng – geleng kepalanya “yakinn …” tanyanya kembali.
“ iya.. bay …tapi aku minjem HPmu bay..” pintaku.
“buat apa nu….?”.
“buat sms..abangku nanti suruh jemput ..soalnya aku pulangnya agak sorean” jelasku.
“ya udah “ sambil merogoh kantong celananya “nihhhh” sambil menyodorkan ponselnya.
akupun mengambilnya “minjem bentar ya..” sambil sibuk mengetik.
“nihh …” sodorku mengembalikan ponsel bayu.
“udah…..”.
aku mengangguk mantap sambil menatapnya.
“ya udahh …. Hati – hati ya..aku pulang dulu dan” sahutnya sambil pergi.
“hati – hati juga dijalan… makasih ya….” .teriakku sambil melambaykan tangan.
………
“ya udah pak terimakasih saya pulang dulu ya…pak” pak imam hanya mengangguk, ternyata aku dipanggil hanya untuk melunasi tugas minggu lalu tidak ku kerjakan.
Akupun berjalan menyusuri lorong sekolahan dan menuju gerbang depan sekolah utnuk menunggu bang revan.
“mana ..bang revan niii…padahal disms tadi suruh jemput jam 5 sore … tapi jam segini kok belum dateng juga” gumamku kesal.
great, so bad” gumamku ketika melihat duha and the gank memacu motornya kearah gerbang depan sekolah.
“cewekk .. boleh kita temenin gak..” sahut azmi yang tersenyum iblis.
“kawinin aja yok ni cewek..” sahut salah satu seorang yang tak kukenal namanya.
“boleh – boleh..” setuju azmi. Dan motor merekapun langsung berhenti.
aku hanya diam saat mereka menghampiriku. Mereka mengelilingiku seperti sedang menangkap buruan mereka agar tidak dapat kabur kemana – mana.
“woii anak bisu…” sahut duha yang ada disampingku,
aku hanya menoleh tajam kearahnya tanpa berkomentar.
“waa ngajak.. banget ni anak…gak punya mulut tahhh……” sahut duha sambil menatapku tajam.
dia pun mendorongku lalu azmi dari belakang menangkapku.
“sebenernya saya salah apa …. Sama kalian..” tanyaku yang akhirnya bicara karena merasa kesal dengan perbuatan mereka.
“salah kamu tu…” jawab duha sambil menatap teman – temannya “karena hidup…” lanjutnya sambil tersenyum iblis.
“maksudnya saya salah hidup…..”.
“iya..” bisik azmi yang dari tadi menahanku dari belakang.
“terus_”.
“banyak bacot….!” Pukul duha dimukaku yang memotong kata – kataku.
Akupun terjatuh  ditanah, sambil merasakan perih teramat dimukaku, aku coba bangkit tapi terlalu sulit.
“mampus nikaw....makanya jangan ngesok didaerah sini” sahut duha yang melihatku kesusahan untuk berdiri.
akupun hanya melihat mereka sambil terduduk tak berdaya diatas pasir ‘ahhh…shit perih banget ni muka …kenapa juga ni kepala pening banget’ gumamku dalam hati. Akupun meludah karena ada pasir masuk dimulutku.
“wa…kacrut bener ni anak…ngece tu du..” teman duha yang entah siapa namanya itu mau menendangku, tapi saat kakinya melayang kearahku aku berhasil menangkap kaki dan langsung melemparkan kakinya ke arah lain agar tidak mengenaiku.
“waa… ngelunjak ni anak…udah berani ngelawan haa….” Akupun hanya dia karena saat aku mau berbicara luka ya’ng dimulutku terlalu perih. “JAWABB…!!!!” sahut duha membentak.
“habisin aja du… “ sahut azmi dan kawan – kawanya yang langsung menendangiku.
Aku hanya terdiam sambil menerima tendangan itu, rasanya badanku mati rasa tapi terkadang sakit yang teramat aku merengkuh kesakitan sambil menutup mataku dan tak bisa melawan ditendangi seperti ini bahkan aku benci merasamembenci diriku yang lemah ini yang hanya bisa diinjak – injak seperti ini, sepertinya aku akan mati setelah ini tuhan berikan ak_.
BRUKKKK!!! DUBBB!!! BRUKKZZ!!!
Aku tidak merasakan mereka menendangiku lagi, saat aku membuka mata aku melihat azmi terjatuh dari ditanah dan teman – temannya pun hanya melihat dengan tatapan was – was dibelakangku, akupun menoleh dan ternyata itu bang revan.
“hee ngopo kue uwong ..ngeruyok adekku haaa ….” Tanya bang revan dengan nada marah dan kedua alis matanya pun saling bertaut kebawah.
Azmipun mau membalas bang revan tapi dia ditahan oleh duha yang memegang tangannya, sambil berbisik yang akupun tak dengar apa yang duha bisikan kepada azmi dan azmipun menerima dengan kesal dan lalu menunjuk kearah bang revan dengan marah dan langsung melirik kearahku.
“dan… kamu gak apa – apa ..” tanya bang revan cemas yang melihatku sudah ancur berantakan.
aku hanya menggeleng sambil memegangi mulutku yang perih. Akupun melihat duha and the gank melintas melewati aku dan bang revan hanya melihat dengan amarah kearah mereka.
“maafin abang ya..... “ bang revan menatapku dengan tatapan bersalah “karena abang datengnya  telat..”.
diapun membopongku “ yukk…kita pulang” dan aku hanya tersenyum.
…………..
“nu gak apa – apakan…” tanya ibuku yang mengkompres mulutku.
“aduhhhh…. Pelan pelan  mak…” ibuku hanya tersenyum.
“lain pula ..jangan cari masalah sama anak – anak lampung itu..” saran ibuku.
aku memutar bola mata “udah aku bilanginkan mak bukan aku yang salah ….lagian aku tu tadi nggak cari masalah sama mereka… Cuma mereka aja yang gede – gedein masalah…” jelasku.
“ya..udahlah kalo gitu..”.
“mbak ni tehnya…” masuk bang revan sambil membawa secangkir teh.
“sini….” Jawab mamakku yang meminta secangkir teh yang dibawa bang revan. “ni minum dulu nu tehnya..” sodor mamakku dan aku pun menerima tehnya. “mamak keluar ya.. biar bang revan yang ngompres….” Aku hanya mengangguk kepada mamakku, dan dia keluar dari kamarku.
Bang revanpun hanya duduk sambil menatapku penuh kasih alisnya bertaut kebawah.
“ngapa bang...” tanyaku.
“maafin abang ya nu..” jawabnya yang langsung menundukan kepala.
“gak pa – pa lagi … it’s okay” jawabku ringan.
“tapi coba aja abang tadi… gak mandi dulu …pasti kamu gak kayak gini jadinya..”.
“heyyy…” sambil menyentuh lengannya “my brother udahlah ini Cuma kesalahanaku aja… lagian abang gak salah kok..” senyumku padanya.
dia hanya melihatku sambil tersenyum yang terlihat agak dipaksakan.
“udahlah senyum donk bang… it’s okay”  yakinku kepadanya.
Bang revan pun kembali seperti biasa, malah dia memintaku menceritakan awal kejadian kok bisa aku dipukuli oleh anak – anak berandalan tadi, aku menceritakannya dari awal hingga akhir dia pun hanya mendengarkan sambil mengangguk – angguk dan terkadang berkata o.
“bang…” panggilku.
“ya….” Bang revan menjawab panggilanku sambil memeras kompresan.
“menurut abang aku bisa gak ya ngerubah diriku yang culun ini…” dia hanya menoleh kearahku “soalnya aku benci kalo Cuma jadi bahan ejekan orang terus”.
dia melihatku dan tersenyum “ heiii…ya pasti bisalah ..” jawabnya sambil menyodorkan kompres tadi ke mulutku.
“tapiii…aku bingung … gimana caranya..”.
“semua itu ada disini…” menunjuk kekepalaku “dan disini..” menunjuk dadaku. “asalkan ada niat…”
“niat….” Aku berfikir sekilas “ya niatku.. ingin bals dendam sama mereka..”. jawabku dan bang revan hanya tertawa.
“danu .. danu ..jangan suka balas dendam bro….” yang masih tertawa “kalo itu tujuan kamu gak akan bisa deh ngerubah diri..” jelasnya.
“teruss…. Gimana donk..”  tanyaku kepadanya.
“ya….seharusnya kamu tuh  berubah untuk jadi lebih baik …misalnya …” dia memutar otak  “kamu ngerubah diri untuk seseorang gtu … itu lebih  baik malah kamu akan dapet 2 perubahan sekaligus..”.
“2 perubahan? …apa tu bang..” tanyaku meminta penjelasan.
“heyy… my brother “ sambil mendekatkan mukanya kearahku dan akupun langsung deg – degan dan berfikir yang tidak – tidak. “udah abang bilang …. Jawabnya ada disini..” menunjuk ke hatiku.
………….
Akupun tebangun dari tidurku, “shit mimpi apaan tadi…” gumamaku kecil, aku mimpi buruk, aku bermimpi dimana 1 sekolahan mentertawaiku yang entah apa alasannya, lupakakan sajalah toh itu hanya mimpi.aku pun berkonsentrasi untuk tidur kembali, sambil melayangkan pikiranku ke atap – atap rumahku dan pikiranku flashback ke pembicaraanku bersama bang revan sebelum tidur tadi.
“bagaimana caranya ya…” sambil berfikir “niat……” aku berfikir dan pikiranku melayang – layang ke mana – mana “tekad..” akupun tanpa sadar mengucapkan kata itu “tekad …apri…” sambil berifikir “mungkin saja yang dimaksud apri..sama seperti yang dimaksud bang revan….” Gumamaku kecil.
aku melihat tanganku sambil berfikir tentang perkataan itu “apa itu tekad..” gumamku kecil.
“tekad… aku harus memilikinya..” sambil mengepalkan tanganku “aku gak mau dinjak – injak seperti ini lagi…..”.


To be continued…..!

THE RAINBOW EYE’S CHAPTER 2 :part1




TEKAD!!!!!


“HITUNGAN KETIGA SEMUA BERKUMPUL!!!!!” teriak senior paskibra “1………” ya sekarang aku sedang eskul paskibra disekolah jam 1 hari jum’at  “2……..” senior wanita ini gak begitu cantik. tapi dari mukannya bisa tergambar kepemimpinan yang kental,I mean cocok banget jadi pemimpin namanya kak harlem “3…… SIAP GERAKKKK!!!!” kamipun sudah berkumpul ditengah lapangan dengan cuaca terik yang menyengat kulit seketika. “siapa aja yang gak berangkat” Tanyanya pada kami, dan kami hanya bisa saling melihat satu sama lain “siapa aja dekkk…..” Tanyanya kembali,
 “kalian udah kenal belum siapa aja nama temen kalian itu”.tanyanya dengan logat bicara yang menurutku khas dan hanya dimiliki kakak senior satu ini.
“SIAPPP SUDAH!!!” teriak kami bersamaan.
“terus kenapa kok gak tau … kalo ada yang gak  berangkat…. Apa gak pada Tanya sama temen yang gak berangkat itu..”tanyanya somehow sambil memutar dua bola matanya.
“intrupsi” jawab amir sambil mengangkat tangan kirinya “siap …. Kami gak tauk kak kalo mereka gak berangkat”.lanjutnya.
“ya udah hari ini masih ada keringanan …. Besok – besok lagi kalo mau eskul tolong ditanyain temennya supaya berangkat semua .. kalian tuh satu angkatan nanti bakal jadi keluarga paskibra disekolah ini” jawabnya memperingati kami semua. “ya udah untuk memulai kegiatan pada hari ini….. berdo’a…. mulai” kami pun menundukan kepala “berdo’a selesai” kami pun mengangkat kembali kepala kami “ ya udah habis ini tolong danu pimpin temennya buat lari mengelilingi lapangan”suruhnya.
“SIAP KAK !!!!” jawabku tegas tapi ragu.”HADAP KANAN… GERAK!!” kamipun menghadap kanan “UNTUK… LARI!!!” teriakku.
“SIAPPPP”  jawab temanku serentak sambil menaruh tangan dipinggan (katanya itu emang sudah tata tertibnya).
“LARI MAJU…! JALAN!!!”.

………xXx……….

I am back” sahutku yang sedang duduk diteras rumah sambil melepas sepatuku. “yuuhuuu mak” sahutku ketika masuk rumah  “niii rumah mana orangnya nih …pintu rumah kebuka gitu aja tapi orangnya gak ada, waduhhh,…. Bahaya nih “ batinku. geleng – geleng kepala sambil berkacak pinggang.
Lalu aku langsung kepadur untuk menaruh sepatu di tempat sepatu.

waduhhhh  kayunya masih kurang
Masih kurang ya…, ya udah…..!!
DUBBBBBMMM!!!!! KRAKKKK!!!

Aku mendengar suara seperti orang sedang memotong kayu, lalu aku menuju belakang rumah sambil berjalan dan mencari asal usara itu,sesampainya di dapur dan menuju ke halaman belakang ternyata mamakku bersama bang revan, ehmagod  bang revan tidak menggunakan kausnya, sore – sore udah ada pemandangan sedap di depan mata,dengan seksama aku  memperhatikan badan bang revan yang semi orang – orang pekerja keras tapi anehnya kulitnya mulus – mulus aja kayak gak pernah kerja malah lebih mulus dan lebih bersih dia dari pada kulitku, aku terus memandangi badan bang revan sambil memperhatikan titik –titik keringat yang ada ditubuhnya yang terpancar matahari sore, tampak keemasan dari sini, aku rela deh kalo suruh meluk dia walau keringetan begitu.
“ehh….dan” sahut ibuku.
DUBBBBMMMM!!!! KRAAKKK!!! KRAKK!!!KREZZZZ
“ehhh danu …ngapain disitu?.”sahut bang revan yang langsung menatapku yang berada didekat pintu. Aku pun terkaget dan salah tingkah.
“ganti baju langsung bantuin sini …. Biar cepet lagian bentar lagi udah mau magrib” sahut mamakku.
“iya nuu sana bantuin abang biar cepet kerjaannya” suruhnya yang langsung nyengir menunjukan gigi – giginya yang rapat bergisul akupun langsung mengangguk.
Tanpa banyak omong aku langsung kekamar melempar tasku, dan langsung menanggaalkan pakaian dan celanaku lalu ganti dengan celana kolor dan baju oblong.setelah selesai ganti langsung menuju belakang rumah. BUJU BUSYETTT!!!! Ini kayu banyak banget yak buat apa sih banyak – banyak amat kayunya kayak mau buat api unggun aja ni mamak.
“sebenernya kayu sebanyak ini buat apa lo mak”tanyaku karena heran melihat banyak kayu yang ditumpuk tak beraturan.
“ya buat persediaan aja lah”jawabnya dengan enteng.
“persediaan…?”tanyaku sambil melongo, I mean  mamak  kalo nyuruh aku gak sampe sebanyak ini geh.
“iyaaa buat persediaan …”jawabnya mengferivikasi pertanyaanku “yaa mumpung ada revan yang bisa dipake buat bantu kan….ya gak van” bang revan langsung menatapku sambil senyum lalu kembali dengan kegiatan memotong kayunya.
“ooo…” aku meng-O kan panjang.
“ya udahnih susun kayunya disitu” suruh ibuku menunjuk tempat persediaan kayu bakar.
“yaa…..” jawabku sambil mengambil kayu – kayu yang berserakan lalu menyusunnya di tempat yang disuruh. “kok gak pakek kompor gas aja lo mak …kan gak ribet” tanyaku setelah kembali menaruh kayu dan hendak mengambil kayu lagi.
“tapi mahal ..!!!” sahut mamakku dengan tegas “lagian kalo masak banyak yaa… enakan pake kayu bakar aja kan …lebih irit”.jelasnya.
aku hanya mengangguk tanda setuju, dan meneruskan perkerjaanku kembali dan sesekali aku melirik kearah bang revan yang sedang serius, lucunya alisnya beraut saat dia sedang mengumpulkantenaga untuk menghantamkan kampaknya ke kayu itu, ohh sial ternyata dia melihatku yang sedang meliriknya.
“kenapa nuuu ..?” tanyanya.
“ohh … gak ada apa – apa bang Cuma ngeliatin kayu tuh, masih banyak ya?” tanyaku untuk menyembunyikan kebenaran.
“ohh …. Dikit lagi kok…. Kalo capek istirahat dulu aja” jawabnya agak terdengar perhatian.
“capek..” tegasku “ yaelah baru segini aja capek …masih kuat nih bang” sambil mengakat kedua tanganku seperti menunjukan ‘aku anak sehat’.
bang revan hanya tertawa dan menunjukan jempolnya pertanda ‘hebat’.

……………..
“ahhh … tiduran dulu ahhhh “ rebahku dikasurku. Seperti biasa sehabis mandi aku merebahkan diriku dikasur untuk relaksasi sebentar, sambil membayangkan bang revan tadi sebelum aku mandi aku melihat, dia begitu menawan bagiku, tubuhnya yang atletis ya… walaupun gak terlalu berotot dan gak terlalu kurus tapi bagiku dia seksi… tipekulah,mukannya  ada bekas – bekas jerawat yang menurutku itu menambah kegantengannya, arrgghh jadi bimbang sendirikan. Tapi ngomong  - ngomong kapan ya bisa meluk bang revan, impossible  itu gak akan pernah terjadi lagian orangnya straight looking , jadi danu, jangan pernah berfikir untuk memacari dia, kamu gak pantes buat dia kamu tu jelek dan ya.. culun apa lagi, huff apa aku harus nyari solusi buat diriku ya.
Malam itu aku mengevaluasi diriku sambil menatap langit – langit rumah aku mencari solusi untuk merubah diriku, aku ingin sekali menjadi layaknya cowok straight bukannya aku benci dengan ke gay yanku tapi aku juga harus merubah dirikan dari sifatku yang keterlaluan ini aku juga gak betah selalu ditindas dan diolok seperti ini terus aku harus berubah!!!!.
Setelah berfikir beberapa lama, akupun keluar dari kamarku saatku lihat jam, haaa jam 21.04 gileee lama amat ya di kamar. Akupun menuju dapur untuk mengambil makanan yang ada disana. Lalu setelah mendapatkan apa yang ku inginkan aku menuju ruang keluarga, seperti biasa makan sambil nonton tv, biasanya sih malam jam segini mamak sama bapakku lagi nonton, tapi karena mereka mau jenguk bibiku yang ada diproyek pancasila… jadinya ni TV aku kuasai  sepenuhnya.
Datanglah saayyaang dan biarkanku berbaring
aku mendengar suara lagu.
Di pelukannnmu walaupun untuk sejenak…….
Sayup – sayup aku mendengarkan lagu itu, tapi terdengar jelas…. Aku mencari suara music itu, ternyata suaranya dari depan, aku berjalan melewati pintu  depan dan kudapati bang revan sedang melamun memandang kosong ke arah jalanan yang menunjukkan kesibukannya.
Bilaku marah biarkanku bersandar
jangankau pergi untuk menghindar………
rasakan resahku dan bualanku tersenyum…..
“bang…!!!” sahutku menyadarkannya bang revan dari lamunan.
“I-iya “ jawabnya kaget sambil mematikan lagu yang diputar dari ponselnya.
“ngapain sendirian disini” tanyaku.
“enggak apa – apa Cuma lagi pengen sendiri aja….” Jawabnya.
“lagi galau ya ..!!!” tebakku.
“yeee siapa juga yang lagi galau” jawabnya dengan nada meremehkan.
“udahlah bilang aja sama sepupumu ini… maybe I can help you” .
bang revan hanya tersenyum masam dan untuk beberapa menit bang revan hanya terdiam kembali menatap sibuknya jalanan………
“aku duduk disini ya …sambil makan niii” tanyaku.
“duduk aja …” jawabnya tanpa menoleh.
“putar lagi aja musiknya bang … lumayankan sambil menghibur diri” sahutku sambil melahap makananku.
bang revan hanya tersenyum lalu sambil mengotak – atik ponselnya mencari lagu apa yang ingin diputarnya, begitu sudah ditemukan dia hanya kembali menatap kosong kearah jalan.
Dan…….
dan bila esok ….datang kembali…..
seperti sedia kala kembalinya
engkau bisa bercanda dan…..
perlahan kau pun….. lupakan aku…..
mimpi burukku dimana t’lah
ku tancapkan duri tajam…..
kaupun menaaaaangisss
menaaangiss sedihhhh …maafkan aku…..u …u
dan bukan maksudku …
bukan inginku…..
Aku hanya melihat bang revan yang raut mukanya mulai seperti merasa bersalah.
Melukaimu…
sadarkah kau disini pun ku terluka…..
melupakannnmuuu….menepikannnmuu
maafkan aku…uu..u
Aku hanya terpaku saat melihat bang revan menghayati lagu yang diputarnya, seperti apa yang dinyanyikan lagu ini terjadi pada dirinya.
Lupakanlah saja diiiriku bila itu bisa membuatmu
kembali bersinar dan berpijar seperti dulu kala…..
caci mailah saja diriku bila itu bisa membuatmu…..
kembali bersinar dan berpijar seperti dulu kala…. Whoo ohhh
“bang !!!” yang langsung membuka obrolan karena aku gak tega  melihat bang revan tersedih tanpa ada respon tanpa senyum dan yang terlihat diwajahnya hanyalah kesedihan.
“ada kalanya” ujarku  dan bang revan menoleh kearahku “kita tegar …tapi kita boleh kok bersedih walaupun kayaknya itu gak ada artinya,….tapi” dia hanya memandangku “itu mungkin satu – satunya cara buat kita tegar …ya walaupun mau seburuk apapun masa lalu itu…. Itu semuakan akan jadi perlajaran buat kita jadi gak perlu sampe ditahan kalo mau nangis segala bang” ujarku yang tersenyum tulus sambil menatap muka bang revan.
“gak kok dan … abang gak apa – apa” jawabnya tapi sambil menitihkan air mata.
akupun hanya tersenyum kepadanya dan menatap jalan.
“dannnn….!!!!” Panggil bang revan dan akupun menoleh kearahnya.
“iya bang…. Ada apa”jawabku.
dia tersenyum lalu berkata “makasih ya udah temenin abang”.
it’s okey bang ..no problem”jawabku.
Dan yang paling membuatku bahagia pada saat malam itu.
“abang sayang kamu dan”. Katanya dan langsung melihat kearah jalanan lagi.
Akupun langsung menoleh kearahnya dengan kaget sekaligus gembira dan akupun hanya menatap  bang revan yang sedang menikmati sibuknya jalanan.
“kayaknya abang akan baik – baik aja dehhh”sahutnya dan akupun langsung bingung apa maksudnya.
“maksudnya bang” tanyaku meminta penjelasan.
dia hanya menoleh kearahku dengan tersenyum tulus lalu mengacak -  acak rambutku dan akupun hanya tersenyum dan kembali makan.
Dan seterusnya malam itu bagiku adalah malam yang indah………!!!

……XxX……..

“wilayah ini namanya tridatu” ujarku pada bayu, waktu bel sekolah menandakan pulang tiba – tiba bayu memintaku untuk menemaninya menjelajah wilayah sekitar labuhan ratu. “disini terkenal sama perempatan patung gajahnya yang itu tu…!” tunjukku kearah patung gajah yang ada disebelah kanan.
“ooo..itu nama perempatan ini” tanyanya polos.
“ya enggaklah ..”aku tergelak kecil “yaa… I think karena ada patung gajah disekitar perempatan, jadi akuberi nama perempatan patung gajah” jelasku.
“ooo….. nah kalo dari arah gunung terang ini kalo belok kiri …kemana tuh”tanyanya.
“belok kiri …itu talang sari”jawabku menjelaskan.
“kalo kanan yang ada patung gajahnya tuh..”. tanyanya sambil menunjuk kearah patung gajah itu.
“ooo… itu mah kalo kita masuk ujungnya di PLG  tempat wisata yang terkenal disini … “.
“tempat wisata gajah ya”.
yes of course” jawabku sambil mengangkat kedua alis.
“kalo kita luruss terus kesana itu kemana” sambil menunjuk kearah yang dimaksud.
“loo… bukannya kamu udah tauk ya … kan mesuji tempat kamu tinggal lewat sukadanakan” tanyaku heran,  I mean dia pasti taukkan nama wilayah yang dia lewati saat pulang.
“iya sihhh….” Mengangguk tanda setuju dengan pernyataanku. “Tapi sebelum sukadana nama wilayahnya apa ..” tanyanya menjelaskan.
“oo… itu pakuan aji….” Jawabku.
“emm…” mangguk – mangguk.
“tapi pakuan aji tu ada banyak dari SP 1 sampai ….”aku berfikir samapai berapa ya “kalo gak salah sih sampai SP 5” jelasku.
Bayu mangguk – mangguk tanda mengerti, lalu untuk beberapa menit bayu hanya terdiam sambil melihat sekitar wilayah tridatu.
“kearah sana yok…”tunjuknya.
“way jepara” jelasku maksud dari tunjukan bayu.
“iya !!!” lalu dia langsung mengstarter motor tigernya.
Di perjalanan bayu hanya diam tanpa kata, tapi sesekali dia menanyakan nama gedung yang kita lewati di sepanjang perjalanan, dia hanya menanyakan tempat apa ini, fungsinya apa, akupun menunjukan tempat – tempat yang memang worth it  untuk dutunjukan seperti lapangan PU lapangan didepan sekolah SMA YPI dan lucunya dia berkata ‘banyak banget ya lapangan …kalo main bola gak bakal harus rebutan nih’, lalu aku juga menunjukan pasar way jepara, kita masuk untuk menjelajahinya sampai beberapa menit menjelajahi pasar bayu menanyakan kemana lagi,aku menunjukan tempat terakhir yang sangat layak buat nongkrong, ya tempatnya adalah lapangan merdeka, biasanya sih anak – anak sekitar sini nyebutnya LAMER lalu aku menunjukan ada apa disekitar lapangan, aku menunjukan koramil yang ada disekitar lapangan lamer dan juga menunjukan yestoya tempat karaoke yang terkenal di way jepara.
“bay kita makan batagor aja yok ….” Tunjukku warung batagor yang ada disudut lapangan. “enak tuh batagornya…terkenal banget”.
“oke… “ sambil menuju ke tempat batagor itu.
……..
“mang dua ya..” pesanku kepada penjual batagor dan penjualnya hanya mengangguk tanda mengerti.
“kamu biasa kesini ya” tanya bayu.
“iyalahh..” jawabku sambil menerima 2 mangkuk batagor yang dipesan tadi “ini tempat nongkrong favorite ku… selain batagornya enak …tempat ini cocok banget nyore sama pasangan” jelasku “kayak yang itu tu”tunjukku kearah pasangan muda mudi yang sedang bermadu kasih.
“hahahaha…” bayu hanya tertawa garing.
“udah makan dulu tuh batagor… nanti gak enak kalo dingin..”.
“iya …”.jawabnya sambil melihat ke arah lapangan. “kapan – kapan anterin saya ke  PLG ya …..” tanyanya sambil menengok kearahku.
“o.. mau ngapa kesana” tanyaku tanpa mengalihkan pandangan dari batagor.
“ya elah….. ya mau taulah wilayah PLG tu” jelasnya.
“ooo…. Gampang – gampang” setujuku sambil manggut – manggut.
“kamu….. anak lampung ya nu” tanya bayu dan aku hanya menoleh heran “ ya dari wajah kamu nu …keliatan kamu anak lampung”. Jelasnya dari petanyaan yang diajukan kepadaku.
aku menggeleng dan tak menjawab karena aku masih mengunyah batagor.
“terus…” tanyanya.
aku menelan batagorku  yang sedang ku kunyah “sebenernya sukuku tu jawa ama palembang..” jawabku.
“yang palembang siapa nu..”tanya bayu.
“bapakku…” jawabku sambil menyantap batagor.
“o….. yang itu nu” tanyanya kembali.
“bukan bay ….” Sahutku langsung.
“terusss…kalo bukan yang dirumah itu ..siapa donk?” tanya bayu heran mungkin karena dia pikir mamakku punya 2 suami mungkin ya.
“bapakku yang kandung …. ”.
“jadi_” tanyanya meminta penjelasan.
“ya … yang sekarang itu bapakku yang tiri” jawabku sebelum bayu meneruskan pernyataannya.
“jahat gak tuh bapak tirimu” tanyanya agak merinding.
“gak kalik …gak kayak yang di TV tuh, selama ini fine aja kok dan gak ada kejahatan kayak nyuruh aku  ngepel rumah jadiin aku babu gak tu” jawabku yang membayangkan film – film tentang kejamnya bapak tiri yang aku tontong 5 hari yang lalu.
“emmm …..”
“emang ngapa bay…” tanyaku padanya karena heran aja kok sampe menanyakan sukuku segala.
“gak pa – pa ” jawabnya, “terus kamu tau sekarang bapak  kamu dimana” tanyanya kembali.
aku mengangkat bahu “ mungkin dipalembang atau mungkin udah meninggal, meski tau dia dimana kayaknya gak berguna deh, I mean aku gak pernah liat rupanya kayak apa” jelasku.
 lalu hening sebentar “ kapan – kapan …!” aku menoleh kearah bayu “ke palembang ya…. nyari bapak kamu…..” aku mengangkat satu alis mataku tanda heran. “ ya lagian mesuji sama palembang deket kok paling naik motor Cuma 2 jam aja” ajaknya.
“apa iya” tanyaku agak tak percaya.
“iya lah .. lagian waktu aku masih dimesuji aku sering main ke palembang” jawabnya.
aku hanya mengangguk tanda percaya.
“jadi gimana” tawarnya kembali.
“yaaa….” Jawabku sambil berfikir “aku pikir dulu ..soalnya aku juga males dan lagian pula itukan jauh gak ada uang buat kesana”.
bayu memutar kedua bola matanya “ya elah woii… gak usah pake duit banyak – banyak ….lagian kan tinggalnya dirumahku” jelasnya sambil mengangkat kedua alisnya.
aku menganguk “tapi pikir – pikir dulu”.
bayu hanya menganguk tanda setuju.
Lalu kamipun kembali menyantap batagor dan menikamti sore di lapangan, ya walau gak terlalu indah untuk dipandang, tapikan banyak pemandangan menyenangkan disini.
“berapa pak..” tanyaku ingin membayar.
“10 ribu dek..”jawab si penjual.
Baru aja aku mau membayar batagornya, bayu langsung menahanku dan langsung membayar semua batagor yang kami makan.
“lo…!!! ngapa bay” tanyaku heran.
“ya itung – itung tanda terimakasih udah mau nunjukin aku wilayah sekitar sini”.jelasnya dari perbuatan yang barusan dilakukan.
“emm… thanks ya.”.
“iya …  aku juga makasih sama kamu nu yang udah mau nemenin saya” jawabnya.
“yaa kan sebagai teman itu kayaknya udah kewajibanku..” sambil menatap bayu.
dan bayu pun hanya tersenyum kepadaku, mungkin senyum yang paling tulus …mungkin aja. Dan kami pun kembali ke gunung terang untuk mengantarku pulang, lagian juga bayukan pulangnya lewat gunung terang juga.

…….XxX…….

“lagi nulis apa…?” tanyaku kepada apri, ya… aku memberanikan diri menghampirinya, saat istirahat biasanya kelas sepi tapi masih ada beberapa anak dikelas dan salah satunya apri, aku menghampirinya karena ingin tau apa yang sedang dilakukannya.
“ehhh …. Gak kok ..gak nulis apa – apa” jawabnya  kaget dan langsung menghentikan kegiatan menulisnya dan langsung menutup bukunya.
“duhh… ganggu ya…” tanyaku.
“gak ganggu kok” dia menggeleng.
akupun duduk dikursi yang ada didekatnya “kalo gitu jangan malu donk..lanjutin aja nulisnya …aku gak bakal ganggu kok”.jawabku sambil menatap apri meyakinkan.
apri masih agak ragu untuk melanjutkan kegiatan menuli dibuku yang kecil itu, seperti diary sih tapi bentuknya kayak jurnal yang besar itu tu tapi dalam ukuran yang mini.
“gak apa – apa kok” yakinku kembali.
lalu diapun dengan ragu membuka bukunya dan melanjutkan acara menulisnya,setelah dilihat - lihat ternyata itu buku cacatan dimana semua tugas yang diberi guru dan coretan – coretan seperti rumus.
“kamu gak kekantin pri” tanyaku membuka obrolan.
“gak … lagi belum laper” jawabnya dengan lembut dan sopan.
lalu aku hanya mengangguk, dan memperhatikan dia menulis “ehhh ..ini kata – kata bijak ya” tanyaku ketika melihat apri membuka lembaran yang terdapat kumpulan kata – kata.
apri hanya mengangguk tapi sedikit malu.
“boleh liat pri..” tanyaku dengan hatti – hati karena takut apri tersinggung.
“kamu mau liat..?”  tanya memperjelas pertanyaanku barusan dan akupun hanya mengangguk “boleh….” Lalu dia menggeser bukunya itu di mejaku.
Akuhanya melihat – lihat dan sesekali bertanya karena dari beberapa kata – kata bijak disini diambil dari guru – guru, I mean ada beberapa guru – guru yang suka sekali memberikan motivasi untuk kami dengan kata – kata bijak yang mereka buat sendiri. Akupun kembali membuka buku –buku itu dan tertarik pada kata – kata bijak yang tidak dicantumkan siapa penuturnya atau pembuatnya.
“priii….yang ini kok gak ada pembuatnya” tanyaku kepada apri yang ada disampingku.
“ohh … kenapa” jawabnya agak gugup dan mukannya agak memerah seperti sedang malu.
“kata – katanya bagus …” jawabku “aku suka yang ini”.
“itu buatan aku sendiri..” jawabnya malu.
“o iya ,,,” jawabku semangat dan seperti nada tidak percaya (padahal aku percaya)
dia hanya mengangguk.
“wiiidiiihhh …keren ni  kata – katanya” jawabku berbinar dan dia hanya tersenyum kecil dan kelihatan imut.
Tekad !!! (THE POWER OF CHANGCE)
Adalah kekuatan yang hanya berasal dari hati bukan dari pemikiran ataupun logika.

Aku pun memperhatikan tulisan itu, dan menjelajahi setiap kata dan kalimat mencari tau apa maksud yang jelas, kata apri dibalik kata – kata itu terdapat maksud yang hanya bisa diketahui jika kita melakukannya dan artinya juga maksudnyapun akan berbeda disetiap orang dan timbulnya kekuatan inipun disetiap orang berbeda - beda. Akupun sempat bingung apa yang dimaksud apri barusan.
TEEEETTTT!!!! TEEEEETTT!!!!
Bel masukpun berbunyi dan menyadarkanku yang sedang memperhatikan tulisan itu akupun mengembalika buku itu kepada apri sambil berkata “thanks ya” lalu tersenyum dan diapun hanya membalasnya dengan senyuman, lalu kembali  ketempat dudukku dan anak – anak yang lainpun bergegas masuk seperti akan ada . Gurupun masuk sambil membawa buku yang dipeluknya.
“asalamualaikum ..” sapa guru biologi itu.
“waalaikumsalam”jawab beberapa siswa, yang lainnya ya… ngobrol masing – masing.
“hari ini kita belajar tentang habitat …” sambil membuka buku biologi yang dibawanya “buka halaman 14 ..” suruhnya
.


to be continued.....!

Sabtu, 28 Maret 2015

THE RAINBOW EYE’S CHAPTER 1


THE RAINBOW EYE’S
Copyright © W_Dank
2015┃semua tulisan ini adalah hasil sendiri dan pemikiran dari beberapa cerita yang pernah saya baca, maklumi jika ada kata – kata yang tidak sopan atau tidak baku karena ini adalah karya saya yang pertama jika suka mohon dikomen jika ada yang salah atau kurang mohon dikomen mohon jangan menjadi silent reader karena komen kalian berarti.

Oke ini cerita, dimana kehidupan selalu bergulir dan berubah setiap waktu. Cerita ini bisa dibilang nyata dan bisa  dibilang fiktif and don’t be make problem okey …… dan tokoh dalam cerita inipun bisa dibilang semuanya nyata tapi mungkin beberapa not real. this story!!!!!

CHAPTER 1 + PLOT
!!!!!, bagaimana aku menjadi bingung dengan orientasi seksualku dan semuanya berawal.

“sssstttttt…… danu kesini,…. heh disini loo” ujar om bambang terdengar berbisik om bambang memanggilku.dia adalah om ku, sebenarnya dia adalah keponakan buk endang,buk endang adalah bos tempat ibuku bekerja,yaaa yang kalian tau sekarang adalah ayahku entah dia kemana dia pergi meninggalkanku dan ibuku (bukan mati lo ya,I mean dia pergi tanpa tanggu jawab).

Aku menoleh dengan penuh keheranan, ada apa orang ini kenapa aneh sekali biasanya juga menghampiriku tanpa harus sembunyi-sembunyi dan aksinya mencurigakan sekali.

Aku menghampirinya lalu.”ya,apa om”.

“kesini, ikut om yok….. bobok siang” belum aku ngomong iya, om bambang udah main colong aja.dia lalu mengajakku ke kamar lama yang ada dibelakang tempat ibuku bekerja,tempatnya masih worth it lah untuk dibuat tidur.
“nahhhhh, ni kan udah didalem kamar ni, danu mau permen gak?”.tanya tanpa basa – basa busuk dan Sambil tersenyum dengan mesum.
“permen! mana?”tanyaku polos “permen rasa apa om”.
“nahhhhhh… bentar ya” om bambang malah membuka sleting – YA SLETING-- celana jeansnya.ya ampunnnn!!!!!

Aku hanya menatap om bambang dengan tatapan heran dan agak jijik dengan yang nongol itu.

nuuuuu, permen ini enak lohh…. gak habis – habis,coba gehhhh” tanpa menunggu aku setuju om bambang langsung menarik kepala ku ke selangkangannya aku yang waktu itu hanya anak – anak hanya bias heran denga yang  terjadi.

Pertama aku merasakan…….emmmmm rasanya anehhh dan membuatku hampir muntah karena baunya. “om udah ya…..” sambil melepaskan mulutku dari alat kelamin om bambang.

“nantilah nanggung danu, ntik om beliin pop ice ya..” dan tangan om bambang mendorong kepalaku dari belakang menuju alat kelaminnya lagi.

Kejadian itu terus berulang dan berulang entah sampai berapa kali om bambang menyuruhku mengulum alat kelaminnya. Bahkan aku sampai terbiasa dan berani memasukan alat kelamin om bambang dalam – dalam kedalam mulutku.

……xXx…….

“nu….danuuuu……DANUUUUU!!!!!” aku tergaket dari lamuananku yang sedang duduk di atas motor temanku.

Aku memutar bola mataku.”iya ada apa jangan gitu jugak kalik….kayak aku gak bisa denger aja”.sahutku pada teman wanitaku dia adalah icuk, cewek cungkring tinggi dan kulitnya item – item pucat, anaknya narsis dan gak mau ngalah kalo berantem sama aku,anaknya lumayan imut.

“ayo pulang…dari tadi ngelamun terus”sahutnya” lagi pula ini udah sore nihh, sekolah udah mulai sepi nih … nanti kena marah mamahku”sambil menunjukkan muka ngalem yang membuatku jijik.
“oke …. Oke yok kita pulang…”.ajak ku” eittttt mana kunci motornya mosok nyuruh pulang tapi kunci motornya gak dikasih”.tanyaku yang sudah naaik motor dan bingung mau menghidupkan motornya.

Sambil memukul dahi “ o… ia ia aku lupa ….. nih kuncinya”.yaaaa dan anaknya mungkin atau memang dan juga agak atau lebih ‘tulalit’.


Ya kejadian … tadi adalah kejadian sekitar beberapa tahun yang lalu dimana dimana aku dan ibuku tinggal di tempat buk endang,bos ibuku dan umurku masih sekitar 4 tahun lebih atau kurang waktu itu yang pasti aku lupa,dan dimana aku bertemu lelaki bejat yang membuatku bingung pada orientasi seksualku. Aku harus menerima ini semua sekarang gak ada artinya lagi aku mengeluh tentang ini, aku udah mulai terbiasa dengan hidupku yang harus menahan perasaan yang menggebu dan rasa suka terhadap lelaki, well aku hanya bisa beranggapan bahwa hidupku sudah sengsara yaaaaa aku gay(aku juga bingung aku gay atau bukan atau mungkin biseks), ayahku entah kemana dan sekarang ibuku menikah dengan orang lain dan  sudah melahirkan anak.sekarang aku sudah berumur 16 tahun dan akupun sudah menjenjang ke SMA  dimana aku bersekolah di salah satu sekolah negeri didesaku yaitu SMAN 1 .awalnya aku gak mau disekolahin disini, I mean kayaknya aku  gak bakal bisa merubah diri disekolah yang baru berdiri 8 tahun ini.

“heyyyy danuuuu!!!!  Liat jalan tu jangan bengong aja “sambil menggoyangkan tubuhku.
“iya ya … reseh banget sih sapa juga yang bengong coba”dustaku sambil kembali focus ke jalan.
“masakkkk”sahutnya dengan gak percaya.
“kangkung”sahutku dengan cepat.
“ihhhh apaan sih kamu….  Gak lucu taukk” cubitnya,aku menyetir dengan agak oleng membawa motor dan geli dibuatnya.”o ia nu besok kita bahas tuhhh tentang paskibra besok kita kumpul oke”.
“oke….. tapi pulangnya jangan sore – sore  ya …. Lagi capek niii”tanyaku wanti – wanti, I mean setiap eskul kan selalu pulangnya sore jadi ya gak bisa ke warnet buat buka facebook gak terlalu penting sih sebenarnya tapikan yaaaa… ya gak apa - apakan.
“oke dehhhhh” sambil mengacungkan jempolnya ke depan.

O iya, namaku danu lebih tepatnya WARDANU KUSUMA sifatku yaaa bisa dibilang seperti perempuan mungkin karena gak ada ayah yang mendidikku selama ini hanya, ada ibuku satu - satunya,muka lonjong hidung mancung tapi melebar,bibir agak tipis, aku biasa dipanggil temanku anak culun ya karena aku selalu berpakaian rapih dan rambutku ya bayangin aja sendiri seperti rambut kebanyakan anak culun yang selalu ditindas padahal jika dipoles sedikit wajahku bakal berubah menjadi gantenglah bukan aku  yang ngomong tapitemen – temenku yang selalau support,  aku anaknya penutup I mean, bukannya somobong atau apa tapi aku gak terbiasa dengan lingkungan yang baru,aku tinggal di lampung (gak perlu taukan lampungnya dimana),aku gay tapi masih  bingung gay atau bukan ya, aneh ya kalo ada orang yang gak nyadar dengan orientasi seksualnya sendiri, but it’s the truth. In fact  aku memang bingung dengan orientasi seksualku sendiri bahkan sampai menjenjang umurku yang ke 16 tahun pun aku belum memiliki pacar bahkan mantan, 1 pun aku belum pernah memilikinya bukan berarti aku jelek atau gak laku yaaaa, tapi karena aku menjauhi orang yang suka padaku,anehkan.yaaa tapi disinilah ceritaku dimana aku bertemu gadis cantik rupa dan cantik hati anaknya pintar,sholehah,dan bergitu perfect dunia akhirat mungkin, dia adalah apri anak pindahan dari Jakarta lebih tepatnya di bantul (aku tak tau daerah itu dimana),dan disinilah semuanya ceritaku berawal dimana aku berusaha memahami diriku sendiri memanfaatkan segala kegalauan untuk merubah sifatku yang rada kebancian, ya……. aku sudah membuat tekad dengan mengikuti paskibra (aku pasti bisa), dan akupun bingung apakah aku cinta dengannya atau hanya kagum saja atau…… ahhhh  for god’s sake bahkan aku menjadi bingung sebenernya apa arah seksualku! Wanita atau batangan kah? Kebingungan ku bukan disitu ..nanti kalian akan tahu!!!!



Sayang aaaakuuu bukanlah bang toyib

Yang tak pulang – pulang

Yang tak pasti kapan dia datang…


Aku mendengar lagu itu begitu aku sampai dirumah, seperti biasa jika indomaret yang ada disamping rumahku sedang ada bazaar atau diskon besar – besaran indomaret selalu menyetel lagu yang suaranya…… seantero labuhan ratu bisa denger tuhhh.

I back mom….” Seperti biasa saat aku pulang selalu menyelipkan bahasa inggris yaaa walaupun gak mahirkankan dalam berbahasa inggriskan tapi setidaknya mencoba dengan giat,aku suka bahasa inggris karena suatu hal……emmm yaa mosok mau dijelasin lagi kan udah dijelasin diawal tuhh.

“yaaaaa” sahut mamaku,dan dia pun keluar “ ooo …danu to” menjawabnya begitu tau itu aku. “sore banget pulangnya nu” tanyanya sambil masuk dan menuju adikku yang sehabis mandi mungkin …. Lalu  memakaikan celana adikku.
“yaa biasa…. mak tadi aku eskul paskibra” sahutku yang langsung ke dapur untuk mengambil minum“jadi pulangnya sore deh”sahutku.karena jarak ruang tengah dengan dapur menjadi satu.
“ya udah sana mandi dulu nantik rematik kalo mandi malem… malem”. Surhnya.
“ya mak”sahutku,yang langsung bergegas ke kamarku.

Aku merebahkan tubuhku dikasurku dan terdiam sambil melemparkan pandanganku ke langit – langit……. Sambil mendengarkan  lagu yang diputar oleh indomaret ,of course lagu itu memeang terdengar dari sini afterall kamarku tepat disamping indomaret itu, jadi kalo indomaret sedang memutar musik aku gak komplen instead aku menikmatinya.

………..xXx…………

“hufffff …. Mana sih anak – anak  SMA ni kok jam setengah tujuh belum berangkat”.aku berbicara sendiri yang sedang menunggu tebengan untuk menuju sekolah yaaa, aku biasa menunggu temanku itu di depan rumah ya rumahkukan adalah tempat yang strategis untuk mencari tebengan,afterall aku gak dikasih fasilitas motor sama orang tuaku, handphone aja gak kasih,bukannya pelit atau apa katanya tapi dengan alasan “kamu tuh sekolah harus fokus sama sekolah kamu” selalu seperti jika  aku meminta fasilitas darinya.

Sudah hampir 20 menit dari jam 7.30 pagi aku menunggu disini sampai kering dan mulai jenuh, akhirnya aku ambil keputusan berjalan menuju sekolahan sambil menunggu jika ada yang lewat nanti. Naaahhhhh tu kan baru aja mau bertindak udah ada yang lewat tu,  kebetulan banget si AMIR temanku yaaa amir adalah pak lurah di paskibra anaknya lumayanlah mukanya bisa dibilang oriental dia juga sama – sama dari SMP yang sama.

“AMIRRRRRRRRRRR” teriaku”WOOOOIIIIIIII”. Sambil melambaikan tangan.

Dia menoleh kearahku lalu menunjuk dirinya seperti berkatu “aku”,lalu aku mengangguk.dia pun berhenti di tepi jalan sambil menungguku menyebrang jalan.

“tumben gak bawa motor”tanyanya.

Sambil menghela nafas dan memutar bola mata, ‘kemana aja lo tiap hari  perasaan gue tiap hari jalan terus’ gumamku dalam hati. Aku hanya tersenyum saat di berkata itu,lalu langsung menaiki motornya.

“gak apa – apa kok, emang biasanya kayak gini” jawabku.

Hening, sebentar sambil melihat  daerah yang ku lalui, pagi hari itu udara cukup menyegarkan.


“o iaaa kamu kelas  berapa dan”tanyanya, membuka obrolan yang menurutku basi – basi busuk saja.
“aku kelas X.6, emang kenapa????” jawabku.
“widihhhh kelas anak pinter tuh ya”jawabnya dengan nada agak kagum.

 yaaaa di sekolahku kelas X.6 adalah kumpulan anak – anak yang bisa dibilang kepintarannya diatas yaaa rata – rata lah, but I think it’s just so so sama saja dengan kelas yang lainnya yaaaa paling enggak Cuma bangkunya yang membedakannya, kelas lain menggunakan tempat duduk dari kayu,sedangkan kami menggunakan kursi lipat yang terbuat dari besi yang hanya digunakan oleh kakak kelas.

“gak juga tuh, sama aja kalik sama kelas yang lain gak ada bedanya”sahutku dengan nada datar “yaaa walaupun kursinya emang beda dari pada kelas junior yang lain”koreksiku.
“enaklah masuk kelas anak pinter … tandanya anak pinter tuhh” jawabnya.
“siapa yang pinter,saya tuh Cuma beruntung doank”sahutku agak kesal, I mean, what the spesial from the class.
“bejolah lah yaaaaa” sahutnya dengar meringis.

Dan aku hanya diam mendengarnya.

……….xXx………..

Aku sedang berjalan dari perkir menuju kelasku yang bisa dibilang jauh dari tempat parkir.

“DAANUUUU!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” aku menoleh dan langsung mood pagiku hilang begitu saja, seperti dirampas dari tuhan. teriakkan itu dari seorang  anak perumpuan yang aku kenal, ya siapa lagi kalo bukan elma temanku, dia adalah wanita yang bisa dibilang sex apple nya menjulang tinggi keatas sampai menerobos langit – langit dan mencakar cakrawala, bagi laki – laki straight dia itu menggairahkan tapi tidak berlaku bagiku. lumayanlah cantiknya tapi kulitnya warna sawa matang yang terlalu matang, tapi behhh bentuk tubuhnya seperti kuda laut behhh mantaaaaaapppppp.

“ya, what’s up” jawabku dengan nada malas.
“woii ngapa kamu, semangat kalik ini kan hari sabtu” jawabnya dengan semangat berkobar – kobar bagai iblis api yang siap melahap siapapun.
aku memutar bola mata “ terusssss…. Pengaruh ya buatku, I mean  malam minggu atau enggak kayaknya sama – sama membosankan dan gak ada artinya gehhh” jawabku.
“kamu lupa yaa!!!!” jawabnya sambil melipat kedua tanganya didada “nanti malemkan paskibra ada acara dirumah kakak senior, huh dasar pikun” mendengus dan nada bicaranya agak menghina dibagian ‘pikun’.
“apa iyaa… “jawabku kaget, aku memang agak pelupa anaknya (atau mungkin emang pikun).
“yaaa…..  inget dan siap – siap nanti malem, kamu bareng amir aja ya oke” sambil berlalu di berteriak “ siap – siap nanti malem okeyyyy I not want if  you not join us” sambil berteriak dari kejauhan, aku hanya melihatnya denga tatapan heran karena dia berjalan seolah seperti ajang fashion yang di tv fashion tuh dengan genitnya dia berjalan sampai – sampai anak – anak yang lainpun melihatnya dengan pandangan nafsu, aku berfikir mungkin jika aku straight  wanita itu mungkin sudah hamil,wkwkwkwk but it’s impossible tapi ya kadang aku bersyukur mendapat teman –teman yang bisa dibilang umage nya bagus.

Aku masuk kelasku yang baru dan langsung duduk dibangku paling belakang,aku gak pede jika harus duduk paling depan,I mean duduk dibelakang atau depan sama sajakan. Aku duduk disebelah anak baru yang benar – benar baru pindah, ya rada awkward …. Mugkin bisa dibilang dia urbanisasi kalik ya, namanya bayu anaknya dari mukanya sudah terbaca sikap pemimpin yang tidak baik, I mean pemimpin yang selalu ingin menguasai segalanya, anaknya hitam dan mukanya bisa dibilang cukup ganteng dan menawan.

“siapa namamu” tanya bayu, yang mengagetkanku yang sedang melihat kelas yang sejuk ini.
“oh….. namaku danu” sambil tersenyum agak terpaksa.
“aku bayu salam kenal ya”sambil tersenyum “kamu anak wilayah sini ya”tanyanya.
aku menganggukan kepalaku pertanda iya.
“wahhh boleh donk kapan – kapan saya kasih tau wilayah disekitar sini” tanyanya dengan nada gembira.
“ooo…. emmmm” aku menimbang – nimbang dan berfikir. “okey …. Boleh boleh”. Sahutku setuju.
“okeyyy siplah….. tapi bukan sekarang” sahutnya sambil berfikir “emmmm kapan – kapan aja… oke”.
 okey no problem … whenever I am ready” jawabku setuju.

Dan setelahnya aku kembali mengamati kelasku ini, anehnya banyak meja khusus buat computer tapi gak ada komputernya, apa dulu tempat ini gudang atau apa gitu, dan lihat itu ada banyak kipas angin disini somehow kok kipas angin ngapa gak AC gitu kek biar ademan, udahlah gurunya dating tuh.
o iya saya udah ngomong belum kalo apri wanita yang aku gak tau sih suka atau cinta atau apalah itu satu kelas denganku.

………

TEEETTTT!!!!! TEEEETTTT!!!!TEEEETTTT!!!!!TEEEETTTT!!!!!

Yang menandakan bahwa pelajaran hari ini berakhir, aku keluar dan langsung kumpul eskul dan somehow diluar dugaan ternyata Cuma membahas acara nanti malem doankkkk …..  AAAARghhhh tau gini mah saya gak brangkat keju awak’e  ge ngerungokne wong adu cangkem tokkkk.



………XxX………

“nama abang siapa???” Tanyaku yang langsung bersalaman dengan laki – laki yang kata bapakku sih dia saudaraku saat aku pulang sekolah tiba – tiba rumah seperti kedatangan tamu karena ada motor tiger didepan rumah, pas aku lihat ternyata ada pangeran yang datang kerumahku, ternyata oh ternyata dia omku tapi umurnya sama sepantaran aku, dia adiknya bapakku.
“Revan Adiputra” jawabnya yang langsung bersenyum manis…. Darahku sampai mengalir dengar deras seperti ada kejutan listrik di dalam tubuhku saat dia tersenyum, orangnya gagah dan berperawakan cute and cool tingginya gak jauh beda sama aku, tapi  tinggian dia !!!! “haiiii… kok bengong” tanyanya heran.
“ohhhh …hehehe sory bang.. ooo bang revan ya, salam kenal saya sendiri danu bang lebih tepatnya wardanu kusuma hehehee”.jawabku sambil memegang tengkukku Heiii what are you doing  danu baru aja beberapa menit kamu kenal dia, kamu gak naksir diakan, but ini ni yang lebih buruk lagi.

“dia juga mau tinggal disini lo..dan jadinya kamu punya temen dehh buat main “jawab bapakku sambil tertawa dan memukul revan.
“o ya…… yeee seneng donk … punya temen dirumah” jawabku dimulut sambil tersenyum masam. dihatiku aku berteriak TIDAKKKKKKKK aku tidak bias membayangkan ada cowok seperti ini di rumahku.

………….

Ooo ternyata bang revan tidak bersekolah sejak lulus SMP katanya sih bukannya gak mau  nerusin sekolah tapi dia lebih pilih bantu bapaknya, dan dia kesini katanya mau nyari pengalaman, dia kan tinggal di belitang dimana disana Cuma ladang karet dan penduduknya pun hanya bekerja sebagai penderes karet.


“udah punya pacar belommmm?”Tanya bang revan membuka obrolan,kami sedang berada di depan teras rumah menikmati matahari sore terbenam.
“belum bang” jawabku “ .. ribet ahh punya pacar”.tambahku.
“masaksih belom punya …”.jawabnya agak heran dan somehow bagiku dia dengan ekspresi heran dia lucu bagiku, bibirnya yang merah itu ditipskan olehnnya.
“iya nihh …lagi pulakan gak  ada yang mau sama aku bang” dustaku padahal dari cewek sampai cowok yaaa adalah yang suka seenggaknya ada yang sukakan walaupun culunkan tapi culunnya gak terlalu parah orang – orang yang suka sama saya juga katanya mereka bilang aku itu misterius gitu banyak diem aja katanya jadi susah ditebak.
“aahhh masak sihh … mungkin kamu harus ngerubah sedikit dari diri kamunu!! Abang liat kamu gak jelek – jelek amat”. Jawabnya  langsung menatap kearah jalanan.
aku hanya tersenyum sambil berfikir mungkin ada benernya juga ya kata bang revan….“abang sendiri udah punya pacar belum”tembakku langsung tanpa basa – basi busuk.
“ehhhh” ternyata dia melamun “A-ada …. Tapi di belitar sana”.jawabnya agak gugup.
“oooo….” Aku meng-O kan panjang. Lalu Hening…… “siapa bang nama paca_” omongan ku terpotong karena mendengar orang berteriak namaku.

DANUUUUUUU!!!!!!!

aku mendengar teriakan seseorang yang terdengar familiar di kupingku.

DANNNN!!!! DISINI WOIIIIII!!!!

 
aku mencari arah dimana suara itu berasal, dan ternyata itu adalah amir berada disebrang jalan, dia melambai – lambaikan tanganya  kearahku dan akupun langsung melambaikan tanganku pertanda aku tau dia disana.

“ehhh tuh temenku…yang ditunggu- tunggu”.
“mau kemana?”tanya bang revan.
“mau kumpul eskul bang … udah ya bang aku pergi dulu” jawabku” bye bang”sambil berlari menyebrangi jalan.

……..XxX…….

i back..” sahutku pulang dari kumpul paskib tadi.
“ehhh walaikumsalam” jawab bang revan.
“lo kok rumah sepi…… pada kemana bang” tanyaku,karena saat masuk rumah aku hanya melihat bang revan yang sedang melihat tv diruang keluarga.
“pada pergi dan……”jawabnya yang langsung senyum kearahku (otomatis darahku berdesir kencang).
“o……..”jawabku.

 Aku langsung menuju dapur dan membuka meja makan.
“wahh kok gak ada  makan  sialll mana cacing perut pada bergirang didalem perut”gumamku kecil.

Begitu kembali ke ruang keluarga bang revan melihatku dengan heran yang sedang mendengus kesal sambil komat – kamit bibir.

“kenapa dan”. tanyanya heran.
“ga pa – pa bang” jawabku yang kelaparan. Pengen banget makan nasi goreng di lua___.
“makan nasi goreng diluar yok.. abang yang bayarin gimana??” pertanyaan bang revan seperti baru saja menjawab keinginan hatiku.
“ wihh ayo bang saya tunjukin tempat nasi goreng favorit saya …. Pasti behhh nyahok banget rasanya”  jawabku dengan semangat dan berekspresi bodoh.
“oke oke.. ganti baju dulu gih sana pake kaos aja jangan pake kemeja kayak acara formal aja” jawabnya yang sedikit tertawa geli melihat tingkahku.
“sipppp bang” setuju dan aku langsung berganti baju.

“bang udah si…….ap” omongan ku terputus Begitu keluar dari berganti pakaian dan kembali keruang keluarga untuk menghampiri bang revan, aku sudah melihat bang revan yang awalnya hanya menggunakan celana kolor pendek dan baju oblong polos berganti memakai celana jeans dan baju T-shirt yang melihatkan lekuk tubuhnya pokoknya serasi banget tuh pakaian sama bang revan, menambah look charming and sex apple jadi makin terlihat.

“ohhh dan, dah siap,….?” Tanyanya sambil tersenyum dan membenarkan baju yang dipakai.
dan aku hanya terpaku melihat betapa serasi bang revan menggunakan baju merah itu bagiku di sangat seksi.
“dan ko bengong!” tanya heran sambil mengangkat satu alis matanya (ekspresi yang paling aku suka).
“ohhhh … iya siap” jawabku terkaget.
“ya udah ayo .. “ jawabnya yang langsung menarik tanganku.

 DEG!!! 
Darahku langsung mengalir seperti disetrum listrik, begitu dia menarik tanganku.

“eghh rumahnya kunci dulu ,, biar gak ada maling masuk” aku menahan tarikannya.
“ya dah kunci dulu rumahnya” tanpa melepaskan tanganya.

CKREK!!!

“ya udah ayokk” sahut bang revan yang langsung menarikku.

Aku gak naksir diakan ……. Atau mungkin aku naksir dia, maybe no …..  sambil menatap wajahnya aku berfikir but can maybe yes !!!!.


To be continued…..!